EVAKUASI TAWON GAJAH DI PANTI
Liputan6.com, Pemalang - Taruna Tanggap Bencana (Tagana), sesuai namanya lebih fokus pada penanganan kebencanaan. Akan tetapi, seiring perkembangannya, Tagana juga memiliki unit-unit khusus, salah satunya, untuk mengevakuasi sarang
tawon.
Belakangan, tawon memang menjadi momok masyarakat. Lokasi sarang yang kadang berdekatan dengan permukiman membuat risiko sengatan tawon meningkat.
Dalam kondisi apapun, Tagana mesti tanggap dan siap jika diminta bantuan oleh masyarakat. Karenanya, Tagana Banyumas punya Tim Operasi Tangkap Tawon alis OTT Tawon.
Tak terhitung jumlah sarang tawon yang telah berhasil dievakuasi oleh tim ini. Dalam sepekan terakhir saja, setidaknya tim OTT Tagana telah mengevakuasi lima sarang
tawon berukuran jumbo.
Rata-rata, ukuran sarang yang dievakuasi besar. Semakin besar sarang tawon, semakin banyak pula populasinya. Semakin banyak tawon, risiko bahaya serangan juga meningkat.
Kehandalan Tim OTT Banyumas rupanya telah dikenal luas masyarakat. Tak hanya di Banyumas, bahkan, baru-baru ini, tim OTT Tagana Banyumas secara khusus diundang ke Pemalang untuk mengevakuasi sarang tawon Gajah.
Ukurannya tidak main-main. Besar sarang lebih dari semeter. Jika sukar membayangkan, ukuran sarang tawon ini kira-kira sebesar gong di kelompok gamelan. Populasinya diperkirakan ratusan atau bahkan ribuan ekor.
Kepala Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Samekto Karti Pemalang, Sudarman mengatakan, sarang
tawon Gajah itu pertama kali diketahui oleh petugas kebersihan. Ketika itu, petugas bernama Pandu tengah membersihkan halaman belakang panti.
Sebagian penghuni panti rehabiltasi adalah eks psikotik. Tentu berbahaya jika tanpa sadar mereka memegang ataupun melempar sarang tawon ini.
"Tentunya kami sebagai pengelola Balai khawatir terhadap hal ini. Oleh karena itu, melalui Pak Asep Taufik Hidayat, meminta bantuan Tagana yang memiliki kemampuan mengamankan sarang lebah," ucapnya, dikutip dari keterangan tertulis Tagana Banyumas, Minggu, 12 Januari 2019.
Merespon permintaan bantuan ini, regu khusus penanganan tawon diberangkatkan ke lokasi. Selasa, 8 Januari 2018, Tim OTT Banyumas berangkat ke Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Samekto Karti Pemalang di Pesadangan, Ujunggede, Ampelgading, Kabupaten Pemalang.
"Kami sengaja memilih malam hari, karena pada saat malam, seluruh lebah ada di dalam sarangnya, tidak bisa terbang leluasa karena gelap," kata Heriana Ady Chandra, Komandan Tagana Banyumas.
Sesampai di balai ini, tim OTT memastikan jumlah dan posisi tawon. Disiapkan kapas yang dicelup minyak. Dengan kapas minyak ini, lubang sarang tawon disumpal.
"Tunggu selama 15 menit, lebah akan pingsan, kemudian baru diunduh," ucapnya.
Tetapi, di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental Samekto Karti Pemalang ini, tim OTT Tagana benar-benar diuji. Lubang sarang tawon memang hanya satu, tetapi ukurannya sangat besar. Diduga sudah ada yang melempari sarang ini.
Letak sarang tawon Gajah ini pun sulit. Banyak dahan yang menutup lubang sehingga menyulitkan penyumpalan dengan kapas.
Tak kehabisan akal, tim Tagana menggunakan kain sarung. Akan tetapi, lantaran lubangnya yang memang benar-benar besar, tetap saja ada tawon yang keluar sarang dan mengamuk petugas yang dianggap mengganggu sarangnya.
"Petugas kami tiga orang ada yang tersengat. Pak Sodikun tersengat dua, Pak Rasim empat dan Pak Darsono bagian Dokumentasi terkena satu sengatan," ucap Ady.
Beruntung, dampak yang ditimbulkan tak terlampau parah. Efek sengatan hanya terjadi pembengkakan pada bagian yang tersengat.
Hasil evakuasi sarang tawon yang meresahkan penghuni panti dan lingkungan sekitarnya.
(sumber: Liputan 6), re-edit admin blog